Bismillah...
Brother Krotopenk
Pengambilan bibit dari alam adalah pilihan yang tepat dari pada mendapatkan atau membeli bibit dari penangkaran, sebab jika kita membeli bibit dari penangkar, kita kurang memahami seluk beluk kehidupan semut secara bebas di alam, keuntungan mengambil bibit langsung dari alam juga berpotensi mendapatkan Ratu atau Calon ratu atau juga minimal Kroto-kroto bakal calon ratu disarangnya, apalagi kita paham waktu-waktu dalam pengambilan bibit.
Adapun mengambil bibit semut dialam disarankan sebagai berikut :
- Bulan september
Semut rangrang menyesuaikan kapan datangnya musim kemarau dan musim penghujan, memilih bulan september dalam mengambil bibit dikarenakan berpotensi akan mendapatkan Ratu atau Calon ratu atau Kroto besar calon ratu. dibulan ini fase semut mempersiapkan regenerasi berikutnya dengan menelurkan begitu banyak kroto besar calon ratu.sebab dibulan oktobernya musim penghujan akan datang dan itu adalah masa dimana semut semut rangrang mengurangi populasinya dengan lebih banyak tinggal di sarang dengan koloni-koloni kecil.
memang kini musim sudah tidak lagi bersahabat, musim penghujan dan musim kemarau sudah tidak lagi menentu karena pemanasan global, namun pilihan mengambil bibit semut dibulan september lebih kepada menyesuaikan kebiasaan semut saat regenerasi terbaiknya.
Sore hari juga dianjurkan untuk mengambil bibit semut di alam. semut akan kembali kesarang pada sore hari sekitar pukul 16.00 sore, karena sejak pagi mereka beraktifitas pulang pergi ke sarang untuk mengumpulkan makanan. sore hari suasana sarang semut akan lebih banyak dari pada pagi hari. sementara malam hari semut juga banyak beraktifitas diluar sarang untuk mencari tempat-tempat baru guna menambah sarang-sarang kecil untuk kontrol daerah kekuasaan koloni.
Brother Krotopenk
Kelengkapan mengambil bibit semut dari alam yaitu :
1. Gunting dahan
Gunakan gunting dahan untuk menggunting batas batang sarang semut, jangan menggunakan pisau atau cuter apalagi golok, sebab getaran-getaran pemotongan dahan/batang akan mengakibatkan semut geger dan ngamuk massal. pilih koloni terbesar atau central koloni dalam satu pohon, karena biasanya dalam satu pohon terdapat tiga sampai empat sarang. memilih sarang terbesar adalah karena di sarang sentral terdapat kroto dan calon ratu semut, atau kalo beruntung ada ratu semutnya. sementara pada sarang-sarang kecil hanya sebagai kontrol dan transit semut-semut pekerja. Ingat...! sisakan satu atau dua koloni dalam satu pohon dengan harapan mereka kembali membentuk sarang koloni. sebab kalo diambil semuanya maka akan habis koloni semut didaerah tersebut. bisa jadi anda akan dikutuk oleh semut hahaha...
2.Sarung tangan karet
Kenakan sarung tangan karet untuk mencegah semut menggigit juga mencegah semut naik kebadan kita, karena biasanya sebagaimana yang sering saya lakukan. semut semut langsung naik kesarung tangan dan langsung menggigit sarung tangan, maka untuk menghindari semut yang terus menggigit tidak lepas-lepas hendaknya sarung tangan kita lumuri dengan tepung kanji, dengan begitu semut akan terjatuh dan tidak mati disebabkan saat kita bersihkan sarung tangan itu, sementara semut masih menggigit dan menempel. pilihlah sarung tangan berwarna hijau daun agar semut tidak terlalu geger dan ngamuk. ini bertujuan untuk kamuflase saja kalo ngga percaya buktikan aja...hahahaha.
Sarung tangan setelah digunakan untuk mengambil bibit di alam jangan langsung dibuang apalagi ditinggal dipohon, sayangkan.... sarung tangan ini akan terus terpakai selama anda masih berbudidaya semut kroto. baik untuk merapikan media sarang di rak,memberi minum dan pakan juga untuk memanen kroto.
Sarung tangan setelah digunakan untuk mengambil bibit di alam jangan langsung dibuang apalagi ditinggal dipohon, sayangkan.... sarung tangan ini akan terus terpakai selama anda masih berbudidaya semut kroto. baik untuk merapikan media sarang di rak,memberi minum dan pakan juga untuk memanen kroto.
3. Ember/Bak
Berguna untuk meletakan potongan dahan sarang
semut yang sudah digunting ke Bak/ember yang sudah ditaburi tepung
kanji, Tepung kanjinya cukup setengah genggam tangan aja. yang penting
merata disisi/dingding ember agar semut tidak dapat merambat keatas.
jika dirasa masih kurang tambah sarang lainnya tapi dari pohon yang
sama.
4. Tepung kanji
Tepung kanji merk apa aja, taburi tepung kanji di Bak setengah genggam kepalan tangan aja. kalo digambar ini mah kebanyakan. karena saat kita pindahkan semut ke media toples misalnya, dikhawatirkan tepung kanji terlalu banyak ikut juga terbawa masuk ke toples yang bakal semut ngga betah pastinya. yang perlu diperhatikan adalah saat memindahkan semut semut yang telah berada dibak yang sudah ditaburi tepung kanji untuk dipindahkan kedalam toples, yaitu dengan gebuk-gebuk embernya sama dengan saat ibu-ibu menapih beras gebuk-gebuh tampahnya. gunanya untuk memisahkan antara semut dan tepungnya sekaligus agar semut kumpul tidak bertebaran diseluruh ember/bak
5. Toples
Digunakan untuk budidaya yang mengambil tehnik toples transparan, pindahkan semut dari bak/ember kedalam toples dengan mengetuk-ngetuk embernya berulang-ulang sambil menumpahkannya ke toples, jangan lupa toples sudah terdapat lubang seukuran sebatang rokok sebanyak 2 lubang atau tiga lubang dengan telah ditutup lakban. tutup toplesnya setelah semut berada didalam toples. kemudian letakan dirak-rak yang telah disediakan oleh anda. tunggu dalam waktu 2 hingga 3 jam baru dibuka lakban yang menutupi lubang-lubang tadi. biarkan semut orientasi alam yang baru baginya. dalam 2 hingga 3 hari mereka sudah beradaftasi dan kembali melakukan pengembangbiakan sebagaimana semula ketika dialam, hanya berbeda pakan dan minumnya kita yang sediakan.
yang harus diperhatikan adalah jangan menyatukan koloni yang berbeda dalam satu rak. semut-semut akan perang dan anda akan kehilangan separuh dari seluruh semut yang anda dapatkan dari alam, pisahkan dengan rak yang berbeda atau sementara pisahkan dengan cara koloni satu berada dirak bawah sementara koloni lainnya dirak yang atas.
ok Brother Krotopenk... selamat berbolang ria dalam mencari semut di alam...
No comments:
Post a Comment