Tuesday 2 September 2014

Pengalamanku, semut-semut perang



Bismillah…
Brother Krotopenk

   Budidaya Semut Rangrang memang gampang-gampang susah, Gampangnya adalah kita hanya memberinya makan dan minum secukupnya, selebihnya hanya mengontrol kondisi kandang dari binatang peganggu atau kemungkinan semut pergi merambat ketempat lain. Tapi susahnya adalah kita tidak bisa langsung berharap untuk panen besar. Karena budidaya semut benar-benar kita dituntut untuk berlatih mencintai semut semut itu. Melalui perhatian,dan kesabaran.
Untuk panen besar memerlukan bibit atau sarang yang banyak. Pilihan untuk memiliki jumlah semut atau jumlah toples yang banyak adalah dengan mengambil bibit sebanyak-banyaknya dari alam atau membeli bibit sebanyak-banyaknya dari peternak.
   Brother Krotopenk yang terhormat. Tarolah anda begitu antusias untuk budidaya Semut Rangrang dan kebetulan memiliki lahan yang cukup untuk beternak semut ini. Maka kemungkinan untuk panen besar akan berhasil, namun tidak serta merta anda mengambil/membeli  semut sebanyak-banyaknya tapi tidak menggunakan metoda khusus dalam pemeliharaannya maka dipastikan akan gagal pula, mengingat jumlah besar-besaran yang kita miliki tidak dapat diletakan begitu saja dalam rak-rak yang telah kita siapkan.
1.       Mengambil bibit sebanyak-banyaknya dari Alam

semut perang
   Contoh pengalaman saat saya mengambil langsung dari pohon, saya mengumpulkan bibit bibit itu dari pohon mangg,face,pohon jambu biji yang memang bersebelahan satu dengan lainnya,saya berfikir pasti mereka adalah satu koloni atau dari induk yang sama hanya menambah koloni saja secara merambat karena dahan pohon satu dengan lainnya menempel.
Lalu saya masukan kedalam karung, jumlah yang saya ambil diperkirakan berjumlah 8 sarang semut dalam beberapa pohon. Sesampainya dirumah saya bagi dalam 12 toples dengan harapan semut akan betah ditoples saya diamkan  semalaman tanpa saya buka lakban yang menutupi lubang. Saya perhatikan semut-semut itu sepertinya betah karena terlihat mereka membenahi kroto-kroto yang tersisa didalam toples. Esoknya saya buka seluruh lakban yang menutupi toples-toples itu. Hilir mudik semut berhamburan kesana-kemari. Terlihat ada beberapa yang saling menggigit, saya berpikir hal itu tidak jadi masalah karena wajar baru adaptasi dari pohon ketempat baru. Saya biarkan hingga sore kembali saya lihat kembali, ternyata…..Brother ! anggapan saya meleset dahsyat, telah terjadi perang saudara. berantakan, hancur, luluh,lantak,pembunuhan dimana-mana. Mayat-mayat semut bergelimpangan tanpa kaki,tangan dan kepala dan banyak pula dalam kelompok-kelompok yang  berjumlah belasan mereka saling menggigit satu sama lain hingga tak satupun dari mereka yang tidak tergigit. Sungguh pemandangan yang memilukan dan miris di dada, bayangkan saja Brother.. ribuan semut yang baru saja saya adopsi dari kehidupan liar kini telah binasa bahkan punah karena hanya menyisakan belasan semut yang masih hilir mudik, itupun bukan berarti mereka pengecut dan tidak ikut berperang namun lebih kepada belum menemukan lawan saja. Sisa belasan itupun tidak mungkin untuk dikembang biakan karena sudah pasti pincang secara syarat jumlah sebuah koloni.
   Hari itu saya benar-benar berduka dan putus asa seperti tidak memiliki harapan lagi untuk budidaya semut rangrang, saya kehilangan pegangan arah dalam semangat budidaya rangrang ini. Tetapi mau bagaimana lagi nasi sudah jadi bubur, selanjutnya saya bersihkan rak-rak dari genosida antar sesama itu. Besoknya saya kembali memulainya dari awal dengan memotong dahan dari sisa sarang yang kebetulan sisa dipohon, saya letakan begitu saja sarang-sarang itu dirak-rak menumpuki toples toples, ternyata mereka sibuk kesana kemari mencari pertemanan dan saudara berkumpul dan bermuhajahah, jadilah tiga kelompok besar memenuhi toples dalam 2 hari, ada beberapa sisa yang masih menempel didaun-daun yang kering,tapi saya yakin mereka akan bergabung karena terlihat mereka mengemasi barang-barang untuk bepergian.

Kesimpulan mengambil bibit sebanyak-banyaknya dari alam adalah dengan cara:
-          Ambil dalam jumlah yang brother inginkan, terserah yang penting karung atau ember untuk wadahnya telah siap
-          Letakan saja diatas toples atau paralon bersamaan, biarkan mereka memilih sarang masing-masing. Mereka akan sibuk bebenah dari pada perang. Semuanya sibuk hingga saling bertanya dan sopan. Berbeda kalau didiamkan dahulu ditoples mereka sudah adaptasi begitu dibuka liat semut lain yang gEbok.
-          Biarkan hingga daunnya mongering sendiri baru kita pindahkan sisa daun-daun kering itu.

2.       Membeli sabanyak-banyaknya dari peternak
Yang ini mudah Brother…syaratnya anda memang harus benar-benar memiliki modal saja, tarohlah jika harga pertoples itu 50.000 maka belihlah sebanyak 200 toples, insya Allah akan banyak pula kroto yang dihasilkan saat panen nanti. Kenapa mudah ? karena peternak saat menjual kepada konsumen selalu satu koloni yang mereka berikan kepada pembeli, semut terbiasa hidup dirak dan toples-toples tak ada adaptasi lagi, langsung moncer..tapi ingat saat panen ambil seperempat saja dari jumlah toples semut yang anda miliki karena hal ini penting demi keberlangsungan budidaya semut didalam toples atau paralon.

No comments:

Post a Comment